Selasa, 10 November 2015

Review Masa Lalu - 10 November 2015

Saat ini saya rasa sudah larut malam ,sekitar jam 11 saya mulai menulis baris ini.
Teman-teman saya sudah tertidur pulas.Tidak bisa dibilang teman saya juga,karena saya tidak mempunyai teman.I learn how to fight alone.
Saya menjadi ingat teman sekelas saya yang sampai kini tidak pernah masuk lagi.
Tampak nya itu adalah moto hidupnya : Learn How to Fight Alone.

Back to topic , saat ini saya sudah ngantuk ,tapi saya merasa belum mau tidur.Saya sudah merasa bahwa tidur jam segini itu menyia-nyiakan waktu.Saya merasa waktu untuk hari ini tidak cukup.Walau demikian,setiap hari masuk kuliah terkadang saya merasa sangat lelah dan ngantuk.Sudah pasti itu karena malamnya saya telat tidur.Dua hal itu sangat bertentangan dan saya tetap memilih untuk tidur telat atau begadang.
Banyak hal telah terjadi hingga hari ini.Yang terbesar adalah yang membuat saya kesal,sedih,dan bingung.

Hari itu adalah hari Senin dan seperti semua orang saya kurang menyukai hari itu,sebab saya semakin dekat dengan hari Selasa dan Rabu dimana jadwal kuliah saya padat habis-habisan.
Hari Senin,jam mata kuliah APSI dengan dosen FR*.Dosen ini sangat egois,pemarah,namun saya tahu kalau dia itu aslinya bodoh,hanya menggunakan topeng hanya untuk meraup uang dari kampus
tercinta ini.
Ia tidak memiliki skill,namun ia berusaha sebisa mungkin untuk menutupi hal tersebut dengan bacot dan cara bicara ditekan,dalam,namun tajam seolah ia terlihat pintar.
Ia membuka netbook kecil yang saya tahu mungkin adalah milik suaminya.Saya tahu karena suaminya adalah juga dosen saya dulu.Setelah membuka netbook,kemudian ia terlihat mengamati sesuatu di netbooknya.Lalu ia mulai membacakan nama-nama ,dan salah satu dari sekian nama itu ada nama saya.Ia bertanya apakah saya tahu kesalahan saya.Fuck,dalam hati saya,karena saya tahu kalau kemarin saya baru assessment (ujian) dan sepertinya saya dituduh mencontek.
Saya menjawab,pura-pura saja tidak tahu."Saya tidak tahu kesalahan saya apa Bu".
Lalu ia jawab "Menurut laporan Pak B*yu kamu ini menoleh-noleh saat assessment.Kamu menyontek ya.".Benar saja,hal itu membuat saya terdiam.Yang saya bingung assessment itu beda paket soal masing-masing orangnya.Ya,memang saya menoleh lembar jawaban Els*,dan Alf*an tapi what the fuck,saya hanya melihat,mencari metode dari jawaban mereka yang bisa digunakan untuk soal saya,dan saya hanya memastikan jawaban saya tidak keluar jalur atau melenceng jauh.
Itu saja ,saya tidak menyalin,dan semuanya saya jawab sendiri.

Selama assessment kami memang sering saling pinjam meminjam tip-x tapi hell what,it's not cheating.Pak B*yu ,suruhan Bu FR* untuk mengawas assessment kami, orangnya memang sengak.Dia mengawas dengan kalem tapi ternyata mencatat mahasiswa yang sepengetahuan otaknya yang dangkal menurut dia mencontek.Dia orang nya bisa saya katakan hampir sama seperti FR* namun dalam diri dan sifat laki-laki saja.
Dia tidak tahu APSI itu materi nya seperti apa, he knows nothing. Faktanya,sewaktu ia jadi dosen pengganti,ia hanya menjelaskan satu slide.Itupun slide pembuka dengan hanya tulisan APSI dan kode mata kuliah.Kemudian ia menjelaskan banyak bullshit seperti pentingnya mengetahui perkembangan teknologi yang serba online seperti situs jual beli online,dan yang panjang lebar tentang aplikasi Gojek dan sejenisnya.What the fuck,dia tidak menjelaskan satu materi pun.
Dia menutupi ketidaktahuan,ketololannya dan lack of skill nya dengan sok gaul,sok asik,dan meremehkan kami mahasiswanya.Anjing memang dosen-dosen ini.

Back to topic ,ketika saya ditanya FR* untuk menjelaskan perbuatan saya yang kemungkinan jika bisa saya jelaskan akan mengubah pandangan dan keputusannya kelak ,saya bilang dari awal saya tidak ada niat untuk menyontek.Lalu tahu dia bilang apa?jawabannya malah ngawur,dan membantah saya dengan ngelunjak ,seperti ini :
"Nyontek itu bukan hanya karena niat saja,tapi juga karena ada kesempatan".Saya kira seisi kelas waktu itu akan tertawa,karena kalimat si kampret ini mirip omongan Bang Napi.Tapi karena teman
saya memang anjing semua,tidak ada yang mau bantu mencairkan suasana.

Saya jadi tegang menjawabnya lagi.FYI,  saya lupa menjelaskan sebelumnya ,di situasi ini saya sendiri yang kena inspeksi dari dosen goblok ini,karena teman-teman pantek saya yang lain,yang ada di daftar yang menyontek,semua tidak masuk.Kemudian saya diam saja.Lalu dia memutuskan karena saya tidak bisa menjelaskan tentang tuduhan Pak B*yu si kampang maka fuck yeah,dia bilang nilai saya dipotong setengah.Saya makin terkejut,diam,tertekan,ditambah saya dari berangkat sampai masuk kelas memang agak teler karena kurang tidur mungkin jadi agak sulit berpikir.

Ya dengan hati yang kelam dan panas ,saya terima aja.Tapi fuck again,dia malah mengacam saya katanya,"Saya bisa aja bawa masalah ini ke LAK kemudian nilai kamu di ground semua alias jadi E". Pantek kau lah Bu dalam hati saya,bajingan.Saya,Ig*r,dan Els* mendapat nilai dipotong setengah sedangkan teman-teman lain yang ketahuan mencontek seperti  Alf*an si jawa anjing, Angg*t si lonte susu gede ,dan beberapa orang pantek lainnya hanya dapat potongan seperempat.Kemudian FR* anjing ini menutup ocehan tidak berguna nya dengan seperti ini,"Saya tidak tahu,nilai kamu sudah jelek ,mau dipotong setengah,tapi ya sudahlah".Benar-benar anjing nih orang.

Saya kesal sekali,bukan karena nilai,tapi karena saya semakin mendapat malu dan semakin dibicarakan jelek oleh teman-teman(bukan teman,tapi saya bingung mau nyebut apa mereka ini).
Saya tidak tahan menjadi bahan gunjingan,maka sewaktu pulang saya jalan menyendiri,dan saya semakin kesal saat ada teman yang menyentuh saya dengan tangannya di pundak saya,menepuk-nepuk pundak saya,dan tersenyum.Pantek,what do you mean,bastard.Padahal di hatinya berkata"Hmm,jelek sekali perbuatanmu,bodoh sekali kamu,untung bukan saya yang kena,mampus kamu".Saya sangat tahu karena semua orang di dunia ini memang sifatnya seperti itu.Ia akan senang jika orang lain kesulitan dan mendapatkan sial.

Malam harinya,saya mendapat pesan Line dari Els* (si kurus padang yang toket nya kecil ini namun terlihat agak besar sekarang,perasaan saya itu fake,dan dilapisi semacam pembesar,karena badannya kurus tidak proporsional dengan dada nya sekarang).Dia tidak masuk sewaktu APS* tadi,jadi mungkin dia baru sadar kalau nilainya dipotong setengah.Awalnya dia hanya bertanya apa yang saya bilang ke ibunya.Namun,si kampret ini ,di tengah pembicaraan malah menuduh saya yang melaporkan dia menyontek juga.Karena saya sudah lelah untuk berkonfrontasi atau saya telalu pengecut maka saya jawab secara diplomatis,jujur,tanpa marah."Tidak,saya tidak bilang kamu ke ibunya,tapi memang ibunya sudah tahu dari catatan Pak B*yu kambing sewaktu assessment".
Dia bertanya lagi pada saya apa yang harus dia lakukan.Ya saya bilang,kamu bilang aja ke ibunya bahwa kamu tidak bersalah alias tidak mencontek. Tapi dia bilang ke saya kalau dia takut.Saya usul pm aja,kan Ibu nya ada Line.Dia bilang dia tetap takut.Lalu saya sadar kalau pm itu tidak sopan untuk membicarakan suatu masalah,jadi saya bilang ke dia untuk jangan pm.Saya ada usul yang lebih baik,bagaimana jika kita bilang sama-sama waktu matkul dia saja lagi.Saya mencoba untuk menjadi gentleman yang membuat dia tenang.
Siapa tahu nanti dia klepek-klepek lalu sange ke saya.Lumayan jika bisa dapat bibir, dan nenen dia meskipun tidak tahu itu asli atau tidak.
Haha..sekedar khayalan saya yang jomblo mengenaskan ini.

Saya sebenarnya ada tugas kelompok besok (12 November 2015) untuk MPSI (anjing) namun saya tidak peduli lagi karena mata kuliah,dosennya,tugasnya,dan kelompok saya sendiri tidak jelas.
Ya itu saja unek-unek saya.Saya sudah catat di blog ini,untuk diri saya sendiri sebagai catatan kecil,siapa tahu berguna bahkan bisa seperti film The Butterfly Effect yang saya baru tonton tempo hari.Ya kalau ada orang lain yang membaca silahkan saja.

Hari sudah semakin larut saat saya rasa telah menyelesaikan catatan ini dan sampai baris ini saya berada pada pukul 12.12 AM dan sudah berganti tanggal menjadi 11 November 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar